Posts

KESEDIHANMU ADALAH TANDA KETERTIPUANMU

Image
Ibn Atha’illah berkata: “Sedih karena kehilangan kesempatan berbuat ketaatan (baik) yang tidak disertai upaya untuk bangkit mengerjakannya merupakan salah satu tanda ketertipuan.” Kalimat Hikmah ke-77 yang sangat dalam dari Ibn Atha’illah di dalam bukunya Terjemah al-Hikam, hal. 110. Kesedihan, kekecewaan, dan kekesalan adalah sederetan sifat-sifat buruk yang bersifat fitri yang melekat dalam diri manusia. Sifat-sifat ini sudah dibawa sejak lahir. Semua manusia memilikinya dan tidak satu pun manusia yang tidak memiliki sifat-sifat itu. Dalam perjalanan hidupmu, boleh jadi dan bahkan pasti Anda pernah merasakan dan mengalaminya. Anda sedih, Anda kecewa, dan Anda kesal. Kesedihan, kekecewaan, dan kekesalan itu muncul karena ada harapan atau keinginan yang tercapai yang tidak sesuai dengan harapan dan keinginanmu. Tidak hanya sifat-sifat itu yang dianugerahkan Allah kepadamu sebagai sifat fitrahmu. Allah juga memberikan sederetan sifat-sifat yang berlawanan dengan itu, yaitu sifat sen

JANGAN KESAL DAN PUTUS ASA KARENA TERTUNDANYA PENGABULAN DOAMU

Image
Ibn Atha’illah Al-Iskandari berkata:  “Jangan sampai tertundanya karunia Tuhan kepadamu setelah engkau mengulang-ulangi doamu membuat engkau putus asa. Karena Dia menjamin pengabulan doa sesuai dengan pilihan-Nya, bukan sesuai pilihanmu, pada waktu yang Dia inginkan, bukan pada waktu yang kau inginkan.”  Alangkah indah dan dalam kalimat hikmah Ibnu Atha’illah, dalam pesan hikmahnya yang ke-6 itu, yang saya kutip di dalam bukunya, Terjemah al-Hikam, hal. 11. Kalimat hikmah Ibn Atha’illah al-Iskandary di atas dapat saya sederhanakan sebagai beri berikut: “Jangan sampai engkau putus asa karena tertundanya karunia Tuhan setelah engkau mengulang-ulangi doa dan permohonanmu.  Engkau harus tahu bahwa Dia menjamin doamu dikabulkan sesuai dengan pilihan-Nya, bukan sesuai dengan pilihanmu, dan pada waktu yang Dia inginkan, bukan pada waktu yang engkau inginkan.” Engkau harus tahu bahwa Allah telah berjanji: 1. “Berdoalah kepada-ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu.” (QS. al-Mu’min [40]: 60) 2.